Kamis, 26 April 2018

Manusia dan Menulis

Dapat dan senang mempelajari hal baru, merupakan sifat dasar atau alamiah manusia. Ketika bertemu dengan hal baru yang belum pernah diketahui, pasti hal tersebut menarik perhatian manusia. Namun demikian, ada kalanya, manusia cenderung "kalah" dengan sugesti yang diciptakannya sendiri. Kesan bahwa "sesuatu itu sulit" untuk dilakukan, tidak jarang membuat nyali manusia ciut untuk mempelajarinya (sekalipun hal itu baik).

Sebagai contoh, hal yang seringkali "dijauhi" oleh seseorang untuk mempelajarinya adalah menulis (dalam arti menulis tulisan panjang). Ini dikarenakan, aktivitas menulis memiliki kesan sebagai aktivitas yang membutuhkan konsentrasi tinggi. "Hanya orang yang berbakat saja yang bisa menulis", begitu katanya. Lantas apa benar demikian, tidak semua orang bisa menulis? Kemudian, bagaimana dengan potensi alamiah manusia yang dapat mempelajari hal apapun, apakah hal tersebut tidak berlaku?

Hernowo Hasim, penulis buku Free Writing, menyebutkan bahwa semua orang dapat menulis. Bahkan, Ia mengutip pendapat tokoh-tokoh barat yang menyebutkan bahwa menulis bukan saja baik, tetapi dapat menjadi terapi bagi seseorang untuk bahagia. Kenapa demikian, sebab dengan menulis, seseorang dapat membuang habis sampah-sampah atau kotoran yang bersarang dikepalanya, melalui sebuah tulisan.

Lebih lanjutnya, silahkan baca buku Free Writing.

Kunjungi juga: Pusat Pelatihan Perbankan di Jogja, Kursus Arab Menyenangkan di Pare, Kursus Inggris Menyenangkan di Pare

Tidak ada komentar:

Posting Komentar